Kisah dari Sheila Darmawan 
sheila d foto
            Bunyi tangisan anak laki-laki terdengar dari balik genggaman telepon. Seorang wanita paruh baya yang sedang menyetir menghadang kemacetan Jakarta. Seorang seorang ibu yang mendedikasikan dirinya untuk berkarya membangun perusahaan dan negara, sesosok Sheila Darmawan.

Sheila Darmawan sejak kecil tinggal di Jakarta dan berkembang menjadi wanita yang mandiri. Anak semata wayang dari Lie Sok Ten dan Sahari Tirta ini tidak serta merta menjadi anak yang manja. Ia diajarkan untuk memiliki tujuan hidup yang bermanfaat bagi orang lain. Hidup hanya sekali dan berada pada usia produktif memotivasinya untuk terus berkarya. Berlatarbelakang komunikasi dan menyukai aktivitas yang beragam membuat ia mahir dalam membuat event-event kreatif. Ia pun memilih untuk berkarya di area komunikasi internal. Sheila Darmawan berkiprah di PT. Summarecon Agung Tbk dengan membuat desain pop-up dan acara-acara dari divisi CCSR. Perkerjaan yang terkait dengan pemberdayaan ribuan karyawan. Sebuah perkerjaan yang tidak mudah dijalani, membutuhkan komitmen untuk bisa terus berinovasi dan manajemen waktu. Namun peran sebagai karyawan ini tidak menghalanginya untuk mempunyai kehidupan berkeluarga.
Menikah pada 7 Oktober 2012, kehidupan Sheila Darmawan banyak berubah. Tidak hanya berperan sebagai anak dan karyawan, peran sebagai menantu, istri, dan ibu harus diembannya.  Dalam sehari ia hanya mempunyai 7 untuk bisa berperan sebagai menantu, ibu, dan istri yang baik. Bangun pukul 5 untuk memasak sarapan dan memandikan anak merupakan kewajiban yang dia pahami seabagai wanita yang bijak. Sepulang berkerja dimulai dari pukul 19.30-24.00, ia masih harus untuk memberikan ASI kepada bayinya yang masih berusia 3 bulan  dan merawat keluarga. Hal ini terus ia jalani demi mempersiapkan masa depan anaknya. Suasana yang kondisif dan nyaman bagi kehidupan berkeluarganya.
Roda berputar, begitu pula peran yang dijalani seseorang. Manusia terus berkembang dan peran yang diemban semakin bertambah. Sheila Darmawan yang memutuskan untuk menjalani 2 kehidupan dalam 4 peran ini. Kendala seperti perjalanan yang jauh dari rumah ke kantor, perasaan rindu, dan keinginan untuk bisa membesarkan anak harus ia hadapi dengan lapang dada. Tetapi satu hal yang ia sadari. Pemenang selalu berhasil menghadapi setiap rintangan yang ada. Kemenangan dalam kehidupan berkeluarga dan berkarya akan ia raih. Sebuah penghargaan cinta kasih yang terjalin antara orangtua, suami, anak, teman, ribuan karyawan melekat dan menjadi kenangan yang berarti bagi setiap orang yang berhubungan dengannya. Sebuah keteladanan wanita bijak yang sukses membagi waktu dalam 4 peran di dua kehidupan. (SO)
“ Wanita bijak mempersiapkan generasi pemimpin dan dunia yang lebih baik. ”


http://ccsr.cc/?p=566

- Copyright © Sandra Olga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -