Hi, perjalanan Labuan Bajo ini sudah Saya nantikan selama 4 tahun. 4 Tahun lalu saya berharap bisa ke labuan bajo, satu destinasi menarik yang menambah wawasan. Indahnya pulau dan binatang langka, komodo membuat saya jadi tambah penasaran dengan panorama di Flores, NTT ini.

Jadi berikut foto-foto menarik selama saya ada di Labuan Bajo.





Kurang tidur, tidur sendiri, jam yang berbeda antara WIB dan WITA membuat saya terlambat bangun!
Time to Go! 

Naik pesawat dari Denpasar- Labuan Bajo dengan pesawat Lion Air, pesawat kecil.
Sampai hotel saya langsung meluncur ke dermaga kayu. Disana saya dan tim berangkat menggunakan speed boat (mengingat waktu yang amat sangat terbatas di Labuan Bajo: 26 jam saja).
Speedboat membutuhkan biaya 5 juta all in (ada toilet, pisang, alat snorkel, 20 minuman dingin, pegawai yang membantu,) yang dapat dibagi untuk 8-10 orang. Sedangkan kapal kayu biasa lebih murah 2-3 juta. Lebih murah jika dibagi beberapa orang.

Kami kemudian pergi ke Pulau rinca kurang lebih 1 jam. Rinca selatan terdapat 1 dermaga kayu. Segera akan ada dermaga beton di rinca utara. Jadi akan semakin banyak rute yang bisa dipakai untuk melihat komodo. Rute dari rinca selatan dibagi menjadi 3, rute long, short, dan medium. Long membutuhkan waktu 3 jam, yang melihat sebagian dari keindahan panorama hutan. Medium 1.5 jam, yang juga panorama hutan. Short melihat panorama bukit dan lautan yang indah, hanya membutuhkan 45 menit-1 jam.








Tidak perlu takut dengan komodo. Karena selama di pulau rinca, begitu turun di dermaga kita akan dipandu oleh pawang komodo. Pawang-pawang ini secara reguler bertukar shift setiap 10 hari sekali untuk kembali ke labuan bajo. Mereka mengaku bisa stress jika berada dipulau tersebut, karena pulau tersebut banyak komodo. Komodo pun berjalan bebas di area pemukiman pawang.


Monyet berkeliaran di alam bebas

Ruangan untuk membeli tiket.

Kepala dan tanduk sisa dari makanan komodo.
Pawang Komodo dan rute

Rusa yang juga berkeliaran di alam bebas

Sekedar info singkat, komodo geraknya sangat cepat, bisa mencium sejauh 5 km, dan dengan liurnya saja sudah bisa membunuh.  Itu dikarenakan air  liur komodo mengandung 50 jenis bakteri berbahaya. Dia juga bisa dengan mudah memproses tulang dan hampir semua bagian tubuh binatang/manusia. Yang tersisanya hanya bulu, kuku, dan tanduk dari binatang. Jadi binatang ini termasuk berbahaya! Panjangnya dapat mencapai tiga meter, dengan berat antara 80 – 140 kilogram. Hewan ini dapat memangsa dengan kecepatan 11 mph. Komodo ini jumlahnya 2400 saja. Penghitungan ini dilakukan dengan cara mejebak komodo dangan daging yang ditaruh di atas pohon dan perangkap kotak panjang di bawahnya, dihitung, diberikan stempel di badannya, serta dipasang alat untuk mengetahui berat badan dan kondisinya.

Komodo juga dapat ditemui di Pulau Komodo, komodo juga dapat dijumpai di Padar, Gili Motang, dan Utara Flores. Komodo dipercaya merupakan asal mula karakter naga, yang banyak terdapat dalam cerita dan dongeng rakyat Cina. Komodo kemudian menjadi 1 dari 1 keajaiban dunia versi 7 New Wonders untuk kategori Nature.

Nah sebelum bertemu dengan komodo ini yakinkan diri anda supaya tidak mens. Darahnya bisa memanggil komodo, dan membuatnya agresif. Pernah ada turis luar yang mens tapi tidak bilang, untuk saja dia dalam grup besar. Sehingga komodo yang mendekat mengendus-endus siapa yang mens. Tetapi tidak menemukannya. Ia pun selamat.

Waktu saya datang, turis yang dipagi hari datang ke Pulau Komodo, namun karena musim kawin, komodo sedang bersembunyi dan mereka hanya melihat 1 komodo. Untuk itu, mereka harus memotong kambing. Lain ceritanya dengan tim kami. Kami datang ke pulau rinca di sore harinya. Awalnya kami menemui satu komodo yang diam saja, sedang tidur. Tetapi kemudian kami melihat ada komodo yang sedang mengawini di bawah tempat tinggal penjaga komodo. Mendadak dari belakang ada komodo jantan yang tidur tadi mendatangi sepasang komodo itu. Merasa terganggu, pejantan yang sedang kawin langsung mengusir komodo tidur tadi. Dia membututi komodo, hingga ke tempat yang jauh. Lalu dari belakang muncul lagi komodo jantan yang lain. Namun komodo jantan kawin tersebut merupakan komodo paling jantan di daerah itu. Sehingga komodo jantan itu ditakuti komodo lain. Selesai mengusir komodo-komodo itu, ia kembali ke komodo betina yang telah menjauhi para komodo itu.









Sesudah melihat komodo-komodo tersebut, akhirnya kami menaiki bukit-bukit. Pemandangannya sangat indah sekali.



Lalu kami pun snorkling di Kelor. 















Nah kebetulan salah seorang anggota tim kami mempunyai teman baik disana. So, kami dapat menyiapkan segalanya lebih mudah. Memakai supir pak Frans dengan mobil inova berkeliling pusat kota. Harga sewa mobil 700rb/ 10 jam. Selain itu kami juga mengicipi makanan khas Labuan Bajo, apalagi kalau bukan ikan tangkapan langsung. yang berada di pinggir jalan dermaga kayu.  Ikan yang dijual merupakan hasil dari tangkapan nelayan yang dijual di TPI. Beberapa turis pemancing yang khusus memancing di subuh hari juga menjual tangkapannya di TPI setempat. Selain itu juga ada juga beberapa restoran luar negeri yang enak yaitu: Mediteran, Treetop, dll. Letak mereka diatas tebing dengan pemandangan laut bebas.
Labuan Bajo juga menyediakan aneka souvenir, utamanya patung yang terbuat dari kayu dengan bentuk komodo. Selain itu ada aneka kain tenun ikat yang dijual dengan harga 450.000 yang bisa dipakai sebagai hiasan. Ataupun 200.000 untuk kain sendiri yang bisa dibikin menjadi baju/desain dress.

Untuk hotel sendiri ada beberapa hotel bagus yaitu Bintang Flores, Jayakarta, dan La Prima. La Prima merupakan hotel terbaru dari ketiga hotel tersebut. Saya sempat mengunjungi ketiga hotel itu, namun menurut saya untuk view paling bagus di Bintang Flores. Untuk kamar saya kurang tahu mana yang bagus. Untuk gereja sendiri, di sana mayoritas memeluk agama katolik. Untuk kristen sendiri ada GKI dan GBI Rock.







Pemandangan dari pantai La Prima Hotel

Pemandangan dari Bintang Flores Hotel

Gereja GBI Rock

Jadi akhirnya kami mengakhiri perjalanan kami. Alam yang begitu indah, cerita komodo yang menarik, pisang yang menjadi buah andalan dan kesegaran ikan yang kami makan, sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami.



Video:








- Copyright © Sandra Olga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -