Archive for 2011

Memulai kata “pro-rakyat“ dari diri sendiri


Pernahkah anda berberlanja di supermarket? Saya rasa jawabannya pernah. Pernahkan anda membeli sayur di pasar tradisional? Munculah pikiran di benak anda, kapan terakhir kali berbelanja di pasar tradisional.

Perkembangan zaman membuat semua  kegiatan harus dibuat sepraktis mungkin. Jika dahulu kita parkir, tukang parkir akan langsung mendatangi kendaraan memberi aba-aba untuk parkir dan pada saat pulang mereka akan menagih biaya parkir. Zaman sekarang di beberapa tempat umum sudah diberlakukan mesin otomatis yang mengeluarkan karcis masuk, terkadang kita juga harus memarkir sendiri tanpa aba-aba dari tukang parkir, kemudian pada waktu pulang kita akan membayar di loket pembayaran.

Sistem otomatis yang mulai berkembang, seperti contoh diatas. Telah mematikan beberapa perkerjaan dari orang-orang kecil di sekitar kita. Seperti di awal bacaan, munculnya supermarket yang bersih, praktis, dan sering memberi potongan harga membuat panggilan tersendiri untuk masyarakat kembali berbelanja disana. Kalau di pasar tradisional? Kotor, bau, harus tawar-menawar, belum lagi rawan pencurian. Bandingkan supermarket di masa depan yang mempunyai cabang bertambah banyak dan pemilik yang bertambah kaya dengan pasar tradisional yang mulai ditinggalkan dan orang-orang miskin bertambah banyak.

 Kata “pro-rakyat “ kata itu bagi saya hanya identik dengan orang-orang berkuasa. Mereka menyerukan visi untuk kebaikan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Sebenarnya kata itu bisa kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membeli susu sapi murni dari peternak, kita menolong pengusaha kecil untuk mendapatkan penghasilan. Lebih baik kita membeli produk rumah tangga kecil, daripada membeli dari perusahaan besar. Membeli di perusahaan besar/produk kenamaan, secara tidak langsung membuat kita memperbesar penghasilan perusahaan dan membuat mereka korupsi (dengan penghasilan tinggi akan membuat pajak besar juga, sehingga mereka menyembunyikan penghasilan dengan investasi di luar negri dan lain-lain).

Dari hal-hal kecil seperti kembali ke pasar tradisional dan membeli susu dari perternak sapi,  kita bisa mensejahterakan beberapa orang. Bila kita bahu membahu mencintai produk lokal dan membeli di pedagang kecil, akan tercipta sebuah rantai yang memperluas kesejahteraan dalam masyarakat. Saya membeli susu di A, A akan membeli cabai di B dan seterusnya hingga terjadi perputaran uang di masyarakat Indonesia. Akhirnya kita bisa mewujudkan arti pro rakyat dalam hidup nyata kita.

Nb: Saya memang hanya mahasiswa ilmu komunikasi, yang mempunyai pemikiran-pemikiran sendiri. Jadi jika ada kesalahan dan sanggahan mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Tag : ,

- Copyright © Sandra Olga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -