Eat, Laugh, and Peace



Tanggal 22 Januari 2012, aku menjalankan satu misi yaitu keliling Indonesia. Misi ini aku lakukan buat melupakan sejenak kepenatan kota Surabaya dengan segala kesibukan modeling, kuliah, dan kegiatan lainnya. Akhirnya terpilihlah kota Jakarta, pulau Lombok, dan Makassar ( Pantai dan Tanjung Bira ).


I am in love w/ Ice Skating
Jakarta
Kali ini aku datang dalam rangka pernikahan teman miss celebrity serta reuni Miss Celebrity 2008 SCTV. Selama di Jakarta, aku tinggal bersama teman baik SMP-SMA, Alexandra Amanda. Amanda mengajak aku keliling ke tempat-tempat yang berbeda. Kita pergi ke Tebet, Cisauk, dan bermain ice skating. Dengan menggunakan KTM Trisakti kita bisa mendapatkan diskon ice skating sampai dengan 50%, sungguh menggiurkan. Dalam perjalanan ini, banyak kenangan yang terlewati. Teman-teman Amanda, benar-benar mengerjai aku habis-habisan. Hanya karena aku medok dan cedal, aku jadi bulan-bulanan. Mereka menyanyikan lagu “ Do-re-mi“ yang sedang hits. Do karena aku medok dan Re karena aku cedal. Selama perjalanan ini aku diperkenalkan dengan teman-teman yang super fun dan buat seharian ketawa.

At Cafe Strawberry, so much fun (aku cuma 2 jepit, hihi)

With Best Friends
Lombok
Perjalanan ini terdiri dari 6 hari dan 5 malam. Aku menginap di salah satu teman baik di kampus, Melysa Wiguna. Dia merupakan anak lombok yang sekolah di Petra. Dalam perjalanan ini, aku diajak ke Tanjungan daerah Kuta baru. Pasir yang putih dan laut yang biru bisa dilihat disini. Pantai ini masih sepi dan jarang ada yang tahu. Yang menarik adalah ada satu bukit kecil yang bisa dinaiki dengan tangga. Bukit ini tertutupi oleh rumput yang hijau. Namun lebih menarik lagi jika kita datang pada saat laut sedang surut, karena kita bisa menyebrang ke Batu Payung. Akhirnya disana aku hanya menikmati buah kelapa seharga 5000 rupiah dan makan siang berupa ayam goreng khas lombok. 

With Melysa at Tanjungan
Berikutnya kita menuju ke Air terjun Benang Stokel. Untuk menuju ke air terjun ini, bisa melewati daerah Praya dan menuju ke daerah dekat gunung Rinjani. Terdapat dua air terjun di daerah ini. 5 menit dari pintu masuk merupakan air terjun pertama. Air terjun ini lebih kecil daripada yang kedua. Karena itu kita memilih untuk pergi ke air terjun kedua. Kita tidak sendiri untuk mencapai air terjun tersebut, kita ditemani seorang pemandu yang mendatangi kita di pintu masuk. Untuk mencapai air terjun tersebut bisa ditempuh dengan 60 menit jalan kaki ataupun 20 menit dengan menggunakan mobil. Awalnya kita memutuskan untuk mendaki, namun karena fisik yang kurang kuat, kita memutuskan untuk naik mobil. Kebetulan mobil teman saya mempunyai cap terbuka dibelakang, sehingga kita bisa menaiki cap tersebut dan merasakan berpetualang di tengah hutan. (nb: jika mobil yang dinaiki adalah mobil biasa seperti innova/apv, sebaiknya jangan dipakai karena medannya agak sulit. Lebih baik menggunakan  sepeda motor yang disetir oleh guide atau jalan kaki). Selama 5-10 menit kita menggunakan kendaraan mobil, namun ditengah perjalanan kita menemukan banyak pohon tumbang. Kita memutuskan untuk jalan kaki yang membuat perjalanan semakin menantang. 
Off road

Kita melompati pohon-pohon besar, berjalan di semak, dan menemukan banyak sekali buah-buah matang pohon berserakan. Kebetulan saat itu aku membawa kantung plastik yang berguna untuk membawa alpukat yang kita temui. Sesampai di air terjun, kita takjub dengan tingginya dan banyaknya aliran yang menjatuhi bebatuan. Kita berfoto dan menikmati siraman air tersebut. Saat kembali, kita melihat ke belakang air terjun tersebut dan melihat pelangi. Ini pertama kalinya aku melihat pelangi di air terjun dan setelah bertahun-tahun tidak melihatnya.
Sampai juga


Kemudian kita berenang di Suranadi. Disana kita bermain di dalam mata air yang sangat dingin dan merasakan mandi ala pedesaan dengan pancuran dingin dari bambu-bambu di atas kolam. Kemudian kita juga mencicipi sate ibu-ibu. Saat itu, kita makan di warung bertikar merah. Di warung tersebut aku bertemu dengan turis-turis Taiwan. Kita berbicara dan akhirnya berbagi alamat di Facebook. Kita juga makan di sebuah restoran di dekat pasar Suranadi. Makanan khas Lombok disajikan dengan rasa yang beraneka ragam. Yang paling enak adalah ikan yang digoreng kering. So yummy.
Di sate ibu-ibu Suranadi


Senggigi merupakan tempat yang menarik karena banyak terdapat hotel dan cafe. Kita sempat menikmati jagung bakar dan pergi ke Pub Marina. Tapi selain itu, pantai Senggigi merupakan tempat bermain surfing. Berhubung saudara Melysa adalah seorang surfer, maka kita berkunjung ke pantai Senggigi (pintu masuk untuk umum). Disana aku melihat tempat yang terpencil dimana ombak cukup besar dan menarik untuk para surfer bermain. Menyenangkan melihat mereka bergantian mendapatkan ombak dan bermain surfing.

Di Praya, terdapat sebuah desa yang merupakan kerabat dari temanku. Nah karena terlalu sering melihat perkotaan, aku mengajak temanku untuk pergi ke desanya. Aku ingin menaiki kerbau! Dulu waktu kecil sering melihat anak kecil menaiki kerbau diu sawah. Penasaran, jadi ingin bermain juga. Sampai disana, aku diajak melewati sawah, mencari siput, dan mencari orang yang mempunyai kerbau. Ternyata kerbaunya besar sekali, tingginya bisa 190cm, membuatku ngeri. Jadinya pergi bermain sama sapi. Setelah itu kita disajikan oleh orang setempat kelapa. Udara di desa memang lebih bersih dan sejuk. Senangnya aku memasuki pedesaan, melihat betapa damai dan tentramnya mereka dibalik ketertinggalan teknologi dan kekurangan ekonomi. Mereka terlihat bahagia dan mensyukuri yang mereka punyai. Sebuah pemandangan kebahagiaan yang jarang bisa dilihat di kota.
Ke sawah



Perjalanan berikutnya yang paling menyenangkan adalah menuju ke Gili Trawangan. Sebelumnya kita menuju ke daerah Senggigi yaitu ke Blue Coral Dive untuk menyewa alat snorkel. Disana juga terdapat penyewaan kapal dan alat diving. Kita tidak menyewa di gili trawangan agar mendapatkan alat-alat yang bagus dan tidak bocor dari air laut. Kita kesana bersama teman-teman Melysa dan menyebrang dengan kapal bersama turis asing. Sampai di Gili Trawangan, aku begitu kaget melihat besarnya pulau tersebut. Terdapat banyak hotel dan jalan yang cukup luas untuk dilewati. Dijalan-jalan banyak terlihat orang berjalan, bersepeda ataupun menaiki Cidomo (Kereta kuda/ Delman). Terdapat berbagai restoran dan pub. Begitu sampai langsung saja aku berenang ke laut dan menikmati alam bawah lautnya. Saat itu aku dan teman-teman membawa banyak roti yang kemudian dimasukan dalam botol untuk memberi makan ikan. Sehingga ikan-ikan tersebut mau datang. Tidak lupa, sebelumnya aku juga membawa kamera tahan air untuk berfoto ria dengan ikan-ikan tersebut. Kamera yang aku bawa adalah Aquapix, yang aku beli di Jakarta. Setelah puas snorkling, aku memutari pinggir pulau dengan sepeda. Menurutku lebih baik menginap di Gili Trawangan selama 2 hari 1 malam daripada bosan menginap di Senggigi. Pulau ini begitu tenang dan hidup di malam hari. Sungguh menarik. Jika dibandingkan dengan Gili Nangu yang liburan sebelumnya aku datangi, Gili Trawangan lebih menyenangkan untuk tempat menginap. Selain itu jika beruntung kita bisa melihat penyu di laut. Namun Gili Nangu tidak kalah indahnya, terutama karena ikan-ikannya lebih bersahabat dengan manusia. Dalam artian, ikan-ikan ini tetap mendatangi kita walaupun kita tidak membawa makanan. Perjalanan ini memberikan banyak inspirasi dan menenangkan diri.
Snorkling di Gili Trawangan 

Makassar
Selama di kota yang dikenal dengan nama lain Ujungpadang ini, aku ada perkerjaaan dalam dunia modeling. Yaitu membawakan baju bridal selama 2 hari di Trans Mal. Selama di Makassar, yang bisa dilakukan adalah menikmati wisata kulinernya. Yang paling aku sukai adalah Nyuk Nyang di daerah jalan Irian (babi). Selain itu mie pangsit Ujung Padang, es pisang ijo,  palu butung yang hangat. Terdapat juga makanan khas yaitu palubasa di jalan Serigala, yang mirip dengan rawon tapi dengan dilengkapi kuning telur dan bumbu yang berbeda. Coto Makassar di Nusantara juga enak. Ikan laut juga menjadi must eat item kalau berkunjung di Makassar. Bagi penyuka mie, mie titi juga bisa dicoba. Mie titi yang cukup terkenal dan enak adalah mie titi di dekat gerbang wisata kuliner Makassar. Namun yang menjadi puncaknya adalah nasi goreng kios Lombok. Nasi gorengnya dicampur dengan gorengan dan sangat berbumbu. Selain itu mie kwantong dan chicken wing yang digoreng sangat crispy. Benar-benar surga makanan.
coto makassar + nyuk nyang

Tanjung Bira atau Pantai Bira
Letak Tanjung Bira

Dalam perjalanan terakhir ini, aku ditemani 3 teman lainnya. Temanku adalah orang yang tinggal lama di Makassar dan sudah pernah ke bira. Oleh karena itu, kita menuju panyai dengan menggunakan mobil pribadi dalam waktu tempuh 5 jam. Jika tidak menggunakan mobil pribadi, pantai ini bisa ditempuh dengan menaiki mobil Travel yang berplat kuning. Selama perjalanan sering dijumpai banyak mobil Panther maupun mobil Travel lainnya yang mengantarkan turis ke daerah BuluKumba hingga Bira. Selain itu  terdapat bus pariwisata yang Pulang-Pergi dalam 1 hari. Pantai Bira pasirnya sangat putih dan halus seperti tepung. Pantainya cukup panjang menuju ke laut, sehingga terdapat gradiasi warna biru dengan berbagai tingkat kedalaman. Di pantai tersebut disewakan alat snorkling, diving, banana boat, kapal , dan jika sepi bisa menggunakan speed boat untuk ke pulau Liukang atau Kambing. Saat itu, kita memutuskan untuk menginap di Bira View Inn dimana berada di atas Tebing dan menghadap ke laut lepas. . Jika air sedang pasang, kita bisa langsung terjun dari tebing tersebut. Kita menikmati sunset dan beristirahat di pinggir laut. Ada 2 hotel lain yang menarik, yaitu hotel Anda dengan view dari kapal buatan dan sebuah hotel yang dikelola orang Jerman di sebelah ujung kiri pantai. Untuk makan, terdapat restoran Bira Beach, hotel melati, ataupun warung Cici. Jika membawa kendaraan pribadi bisa menuju ke warung mas Yono.
Tanjung bira


Berikutnya kita pergi menuju Pulau Liukang dengan menggunakan speed boat selama 20 menit. Ditengah-tengah perjalanan guide memberhentikan mesinnya dan menunjukan snorkling spot, kita pun terjun. Air lautnya begitu jernih, karang-karang masih alami, dan tumbuhan mengatup-atup. Ikan-ikannya beraneka ragam dan membuat diri menjadi lupa akan dunia daratan yang sebenarnya. Benar-benar seperti berada di dunia lain. Berenang bersama ikan-ikan dan menikmati warna dan rombongan ikan berkeliling lautan membuat mata menjadi segar dan fresh. Setelah itu, kita beranjak ke hotel dan restoran terapung di pulau Liukang. Disana terdapat penangkaran hewan laut yang langka dan bisa direnangi. 
Happy Family

Terdapat keluarga penyu, berbagai ikan dengan model yang macam-macam dan berwarna-warni. Melihat keluarga penyu tersebut membuat saya dan seorang teman berani menceburkan diri dan berenang. Tapi kita harus berhati-hati dengan penyu, jangan sampai badan kita terkena gigit olehnya. Namun penyu tersebut cukup bersahabat, bahkan mau untuk dipegang dan dielus-elus. Kegiatan bermain dengan biota laut ini menyempurnakan rasa damai di hati dan pikiran. Melihat ke dalam laut membawa diri menjadi tenang dan melupakan sejenak segala permasalahan yang ada.

Renang sama anak penyu

Jika ada kesempatan, berikutnya saya mau snorkling ke daerah yang lain. Terdapat daerah di mana bisa ditemui hiu karang dan berbagai macam ikan lainnya. Namun waktu telah habis. Saatnya untuk pulang ke Surabaya dan kembali ke rutinitas dengan hati terpuaskan dari perjalanan yang penuh dengan “Eat, Laugh, and Peace“



- Copyright © Sandra Olga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -