Menjaga
kecerdasan otak dapat dilakukan dengan memaham mengenai lingkungan sekitar.
Beberapa hal tersebut adalah:
1.
Nutrisi
Salah
satu penyebab pikun adalah pola makan yang salah. Hindari konsumsi minyak dan
lemak yang berlebih. Utamakan bumbu-bumbu rempah atau herbal dalam memilih
makanan dan minuman untuk dikonsumsi. Ahli gizi UI mengatakan 4 sehat 5
sempurna sangat penting untuk metabolism otak.
Beberapa
makanan yang mengandung protein dipercaya dapat mencerdaskan otak, antara lain
daging ikan (salmon utamanya), susu, keju, daging sapi, daging ayam, kedelai,
tahu, dan tempe.
Baik:
·
Sumber karbohidrat yang terdapat dalam nasi,
kentang, jagung, roti dan lain-lain.
·
Lauk pauk dan susu sebagai sumber protein dalam
daging sapi, ayam , ikan, tahu dan tempe.
·
Sayur dan buah-buahan sebagai sumber vitamin
dan antioksidan dalam bayam, wortel,
kubis, brokoli, dan lain-lain.
Buruk:
·
Makanan yang mengandung pengawet kimiawi (mi
instan, bubur instan, makanan kaleng)
·
Makanan yang mengandung pewarna kimiawi (sosis
atau burgeryang berwarna merah, saus tomat, dan lain-lain)
·
Makanan yang banyak mengandung MSG (bakso, mi
ayam, makanan jajanan lainnya)
2.
Pergaulan
Memilih
lingkungan dan teman-teman yang sesuai dengan tujuan sangat penting dalam
pencapaian informasi yang di dapat. Berkumpul denngan orang yang tidak senang
belajar dan membicarakan hal-hal yang di luar target informasi dapat membuat
otak terlalu banyak muatan yang tidak perlu.
3.
Hobi
Aktivitas
yang baik dapat meningkatkan kemampuan otak, hobi olahraga, bernyanyi, menari,
melukis, dan beberapa hobi dapat mengasah kecerdasan otak. Penelitian Donald L,
Rumah Sakit San Antonio Amerika Serikat, pornografi menimbulkan perubahan
konstan pada neurotransmitter dan melemahkan fungsi kontrol manusia. Kerusakan
otak yang ditimbulkan oleh kecanduan pornografi lebih hebat daripada kokain.
4.
Polusi dan radikal bebas.
Udara
yang segar dapat mengantarkan oksigen ke otak dan membuat manusia dapat berpikir
dengan baik
Referensi:
Murtie,
Afin. (2013). Melatih otak anti-lupa dengan metode laci pikiran. PT. Buku Seri: Jakarta
