NYPEC adalah sebuah acara yang mengajarkan bagaimana seorang pebisnis berkerja dalam Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Saya yang masih mahasiswa dan kadang melakukan bisnis kecil-kecilan ingin sekali ikut dalam acara ini. Saya lantas mengambil form NYPEC 2013 pada waktu promosi iklan ditayangkan pertama kali di gereja. Namun saya tidak segera mengisi dan mengembalikannya. Karena pikir saya akan lihat situasi dan kondisi. Takutnya saya tidak bisa datang.

Di akhir pendaftaran di gereja saya, saya memutuskan langsung untuk membeli satu tiket untuk saya. Kebetulan saya bawa uang pas untuk beli satu tiket. Tetapi hati kecil saya agak sedih karena saya pergi sendirian. Setelah membeli saya masuk ke mobil Ticex, sahabat saya. Waktu duduk dan mobil belum jalan. Mendadak teman saya telepon, ia minta dibelikan satu tiket NYPEC, saya bingung.. Karena saya tidak punya uang tunai untuk membeli tiket yang nyaris ditutup counternya. Tetapi teman sahabat saya Amanda yang kebetulan dari Jakarta ikut ke gereja menawarkan untuk meminjam uangnya. Saya pun akhirnya membelikan teman saya tiket.

Usai ibadah sabtu dan beli tiket, saya mulai hunting pesawat PP jkrt-sby. Namun harganya masih mahal 1.2jt. Pikir saya nanti saja saya lihat lagi. 3 windows dari 3 maskapai yang berbeda tidak saya tutup dari laptop saya.

Nah hari seninnya, saya memutuskan untuk sate di siang hari. Saya memohon Tuhan agar pengeluaran saya ke NYPEC jangan membengkak. (Secara saya termasuk org yg hemat untuk diri saya)
Usai sate, saya memutuskan untuk kembali mengerjakan tugas di laptop. Saya buka kembali laptop saya. Dan saya close 2 windows maskapai penerbangan. Tetapi entah kenapa hati ini bilang untuk memeriksa maskapai citilink. Otomatis saya cek harga tiket PP u/ke NYPEC. betapa kagetnya saya lihat angka 45.000 untuk sekali penerbangan. Saya sampai refresh lagi, saya pikir orang yang input kurang kasih angka 0. Masa 0-nya hilang? Dan ternyata benar. Saya mendapatkan 150ribu saja untuk PP jkrt-sby berikut dengan asuransinya! Saya langsung heboh saat itu.





Lengkap sudah keperluan saya. Kemudian saya memutuskan untuk tenang. Tetapi menjelang h-5, saya dapat kabar kalau saya harus datang lebih pagi ke NYPEC dan pulang lebih awal. NYPEC diadakan 14-16 Oktober 2013. Namun saya harus pulang tanggal 16 pagi, karena ada yang harus dikerjakan di Surabaya. Saya bingung, tetapi memutuskan untuk cari tiket baru.

Nah pada hari yang sama, saya memikirkan mission trip di Medan. Selain itu teman saya Moi, mengingatkan saya untuk memberikan hadiah modal kerja buat pemenang kelas yang pernah diadakan BFO. Uang modal 500.000 yg mengabulkan business plan kepada Hizia Febrilia.

Melalui 3 tanda, saya akhirnya memutuskan untuk setuju mission trip Medan bersama BFO. (H-3 NYPEC)

2 jam kemudian, saya mendapatkan ide untuk memberikan tiket pesawat saya kepada pemenang lomba itu, Hizia. Saya pikir daripada berikan modal, pendidikan lebih dibutuhkan bagi dia. Akhirnya saya telepon panitia NYPEC Jakarta. Saya mencari tiket masuk NYPEC, saya tahu mereka sudah close. Tetapi saya mau mencoba saja. Dan benar Mereka bilang tiketnya sudah close... Hanya saja, saya disuruh untuk telepon lagi. Mendadak dia bertanya untuk lelaki atau wanita? Kalau wanita ada karena ada seorang wanita yang cancel. Dan saya langsung tahu. Hizia ini diperbolehkan pergi oleh Tuhan.

Lgsg saya penuh semangat telepon kepala panti. Mereka setuju asal ada surat dari BFO. Kebetulan sekali tim BFO barusan membuat stempel, sehingga stamp pertama BFO adalah surat untuk Hizia tersebut. Surat yang penting untuk ijin dari UTS sekolahnya.


Kemudian saya datang dan mengantarkan surat di panti yang sangat dekat dengan tol Suramadu. Sesampai disana, saya berikan surat tersebut. Saya ceritakan tiket murah JKRT-SBY, pemimpin itupun bilang kalau ada tiket murah ke Medan ia mau. Tanpa saya kira, pemimpin panti menawarkan kenalan dekat dengan seorang pengurus panti-panti di Medan. Saya kaget, karena saya beberapa hari lalu saya ragu mission trip Medan. Saya bukan orang sana dan tidak punya kenalan disana.
Tetapi yakinlah sekarang, kalau saya harus ke mission trip ke Medan bersama BFO.

Melalui proses yang panjang dengan bantuan teman-teman Hizia dapat ikut berangkat dan pulang dengan kami. Yang bikin saya terheran, adalah pertama kali kami ke panti Hizialah yang memimpin doa. BFO bertanya siapa yang mau pimpin doa dan ia menawarkan diri. Ini baru saya ingat waktu saya telah memberikan surat pemberitahuan. Ia juga dapat menyanyikan puji-pujian dengan suara merdunya. Maka sejak itu saya tahu. Dia ini anak Tuhan yang sedang dipersiapkan. Saya berharap ia menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa Indonesia ini.



- Copyright © Sandra Olga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -