Lahir
di Bandung pada 29 Agustus, 1968, Deden Siswanto menjadi orang yang imajinatif
dan terus meningkatkah ilmunya sebagai
seorang desainer. Tidak hanya terus mengembangkan industri fashion secara dari
segi teknik secara modern, namun ia juga turut mengangkat budaya Indonesia
sendiri. Dalam pagelaran Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2014, Deden
Siswanto mengangkat kain Endek dari Bali yang diaplikasikan pada busana-busana
model dengan tema “Culturecstatic” (culture-esctatic).
Busana tersebut terinspirasi dari berbagai kegiataan keagamaan di Bali dan juga
berbagai hasil kerajinan khas negeri dewata.
Berikut liputannya:
Suasana Pre Fashion
Show
Detail
kain yang diperagakan dalam pagelaran Jakarta Fashion & Food Festival 2014
Dress pada bagian atas ini cocok untuk bahu yang
kecil ataupun menutupi dress yang terbuka. Padu padan warna merah dan brokat
emasnya cocok untuk memberikan kesan glamour
dan digunakan pada acara-acara penting.